Wednesday, December 29, 2010

Kelebihan dan Kekurangan New Media



Dalam pembahasan ini saya akan membahas tentang kelebihan dan kekurangan dari New Media. Dan yang saya akan ambil contoh dari New Media itu adalah youtube.
Sebelumnya dalam artikel yang saya buat dalam blog ini juga, saya sudah menjelaskan apa pengertian dari New Media dan Internet itu sendiri. Selanjutnya saya akan membahas tentang kelebihan dan kekurangan dari youtube itu sendiri.
Jika kita membicarakan kelebihan dan kekurangan dari new media, bagi saya youtube salah satu New Media ini mempunyai banyak kelebihan daripada kekurangannya. Tapi dalam artikel saya kali ini saya akan berusaha menyebutkan kelebihan dan kekurangan dari youtube yang saya ketahui.


1.Kelebihan Youtube
a. Memberikan informasi yang ada di dunia dengan melihat videonya
b. Memberikan ilmu pengetahuan apa yang belum kita pelajari di kehidupan sehari hari maupun dalam sekolah kita dengan melihat videonya
c. Memberikan hiburan untuk kita yang lagi BT, lagi gak mumet dan apa lah…
d. Memudahkan kita untuk mencari informasi yang terbaru yang ada di dunia ini


2. Kekurangan Youtube
a. Jika kita ingin melihat dari isi semua video yang ada di youtube itu tanpa mendownloadnya dan jaringan kita lagi lemotnya minta ampun maka gambarnya akan terputus-putus oleh karena itu kenyaman kita akan terganggu
b. Youtube adalah jejaring di dunia maya yang begitu bebas untuk dilihat, baik isinya yang berupa pornografi maupun kejadian aneh yang belum pantas dilihat oleh anak dibawah umur. Oleh karena itu hal tersebut memperburuk keadaan moral anak dibawah umur sekarang. Bagi saya hal ini bukan hanya kekurangan dari youtube saja tetapi jejaring dunia maya yang lain juga
c. Setiap kita melihat video youtube itu sendiri pasti kita ingin mendownloadnya dan bebas melihatnya tanpa dikenakan biaya online. Nah, sudah senang kita selesai mendownloadnya, gak taunya format dari video itu tidak ada di dalam komputer kita jadi gak bisa dach kita menontonnya. Kekurangan ini menurut saya perlu diperbaiki oleh pihak youtube agar formatnya yang ada dalam youtube itu sendiri sudah ada di komputer umum lainnya.

Wednesday, October 27, 2010

Networking (Jaringan Komputer)


Definisi
Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer yang dilengkapi dengan peralatan seperti : printer, hub, dan sebagainya yang saling terhubung melalui sebuah media perantara (kabel) sehingga dapat saling bertukar data, informasi ataupun dapat juga saling berbagi perangkat keras. Sebuah jaringan dikatakan terkoneksi yaitu saat dapat melakukan transfer data dan share perangkat keras (printer, floppydisk, harddisk,dll).

Berdasarkan area
LAN
MAN
WAN
Internet

Berdasarkan media penghantar:
Wire Network
Wireless Network

Berdasarkan Fungsi:
Client Server
Peer to peer



Jenis-jenis Topologi:
Topologi Mesh
Topologi Bus
Topologi Ring
Topologi Star
Topologi Tree



Application layer
Presentation layer
Session layer
Transport layer
Network layer
Data link layer
Physical layer

Definisi: 
Sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit,yang dibagi atas 4 segmen terdiri atas 8 bit.

IP Address:
01000100 10000001 1111111 00000001
Konversi kebilangan desimal:
68.129.255.1


Jangkauan alamat (range address) yang bisa digunakan dari:
00000000 00000000 00000000 0000000
Atau
0.0.0.0

Sampai dengan
11111111 11111111 11111111 11111111
Atau
255.255.255.255


Dibagi menjadi 3 kelas, yaitu:
Kelas A
Range = 10.0.0.0 s.d. 10.255.255.255
Kelas B
Range = 172.168.0.0.s.d. 172.31.255.
Kelas C
Range = 192.168.0.0 s.d. 192.168.255.255 

Pengelompokan jaringan

Topologi Jaringan

Model OSI dan TCP/IP


Moved Permanently

Internet Protocol (IP)

Internet Protocol (IP)
Internet Protocol berada pada layer Internetwork atau Internet. IP merupakan kunci dari jaringan TCP/IP, agar dapat berjalan dengan baik maka semua aplikasi jaringan TCP/IP bertumpu kepada Internet Protocol.
IP adalah protocol yang mengatur bagaimana suatu data dapat dikenal dan dikirim dari satu komputer ke komputer lain. IP bersifat connectionless protocol. Ini berarti IP tidak melakukan error detection dan error recovery. IP tidak dapat melakukan handshake (pertukaran control informasi) saat membangun sebuah koneksi, sebelum data dikirim. Padahal handshake merupakan salah satu syarat agar sebuah koneksi baru dapat terjadi. Dengan demikian, IP bergantung pada layer lainnya untuk melakukan handshake.

Protokol IP memiliki lima fungsi utama, yaitu:
1. Mendefinisikan paket yang menjadi unit satuan terkecil pada transmisi data di Internet.
2. Memindahkan data antara Transport Layer dan Network Interface Layer.
3. Mendefinisikan skema pengalamatan Internet atau IP address.
4. Menentukan routing paket.
5. Melakukan fragmentasi dan penyusunan ulang paket.

IPv4 Address
Saat ini banyak digunakan protokol IP versi 4. Sehingga IP address-nya pun sering disebut sebagai IP address versi 4. Setiap komputer yang ingin bergabung dengan internet harus memiliki suatu alamat yang unik. Alamat ini berbeda dengan MAC address yang terdapat pada ethernet card atau NIC lainnya. Inilah yang disebut dengan IP address atau alamat IP.
IP address adalah sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit, yang dibagi atas 4 segmen dan setiap segmen terdiri atas 8 bit. IP address merupakan identifikasi setiap host pada jaringan internet. Secara teori, tidak boleh ada dua host atau lebih yang tergabung ke internet menggunakan IP address yang sama. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena kasus-kasus ”pencurian” IP address seringkali terjadi.
Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP address telah direpresentasikan dalam bilangan desimal yang dipisahkan oleh titik atau disebut dotted-decimal format. Nilai desimal dari IP address inilah yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari. Apabila setiap segmen dikonversikan ke bilangan desimal berarti nilai yang mungkin antara 0 hingga 255. contoh IP address sebagai berikut:



01000100 10000001 11111111 0000001

Jika dikonversikan kebilangan desimal menjadi:
68.129.255.1

Jangkauan alamat (range address) yang bisa digunakan adalah dari
00000000 00000000 00000000 00000000
Atau
0.0.0.0

Sampai dengan

11111111 11111111 11111111 11111111
Atau
255.255.255.255


Dengan demikian, secara teori ada sebanyak 232 kombinasi IP address yang bisa dipakai di seluruh dunia. Jadi, jaringan TCP/IP dengan 32 bit address mampu menampung sebanyak lebih dari 4 milyar host. Pada kenyataannya ada sejumlah IP address yang digunakan untuk keperluan khusus. Contoh IP address khusus:
• Network address
• Broadcast address
• Netmask address
• Multicast address
• Loopback (localhost) address
• Default route address

Selain itu ada beberapa IP address yang tidak bisa digunakan untuk host-host internet. IP address ini hanya digunakan untuk host-host di LAN. Kita bebas menggunakan IP address di atas untuk keperluan jaringan lokal. Inilah yang disebut dengan private IP address (non routable IP address). Daftar IP address private dapat dilihat pada table.

©agazhw™

Table Private IP address

Kelas Range:
A 10.0.0.0 s.d. 10.255.255.255
B 172.16.0.0 s.d. 172.31.255.255
C 192.168.0.0 s.d. 192.168.255.255


IP address dapat dipishkan menjadi 2 bagian, yaitu:
• Bagian network (bit-bit network/network bit) atau disebut Network ID.
• Bagian host (bit-bit host/host bit) atau disebut Host ID.


Panjang bit IP address (32 bit)

©agazhw™

Program konversi binary to decimal C++

Listing Program:


#include
#include
#include



int main(void) {
int dec=0,flag=0.0;
int bin, bit;
double exp=0.0;


printf("masukkan binary : ");
scanf("%d", &bin);
while(bin) {
bit=bin%10;
if (bit !=0 && bit !=1) {
flag=1;
}
bin=bin/10;
dec=dec+bit*pow(2, exp);
exp++;
}
if(flag) {printf("\n+++ Not a binary number !!! \n");
printf("Silahkan ulangi lagi! \n");}
else {printf("\n+++ Number in decimal : %d\n", dec);}
getch();
return 0;
}

Logika Program: 



Program ini merupakan program untuk konversi sebuah nilai dari bentuk binary ke decimal. Di dalam program ini, dilakukan beberapa pendeklarasian. Ada beberapa variable yang akan digunakan, yaitu bin, bit dan dec dalam tipe Integer ( int ), kemudian exp dalam double, dan flag.
Pada saat dijalankan, program akan meminta masukkan angka biner. Kemudian, program akan masuk ke dalam blok perulangan WHILE. Di dalam blok perulangan tersebut, akan dilakukan pengecekan nilai yang diinputkan oleh user. Cara pengecekannya adalah dengan membagi nilai user dengan angka 10. Perintahnya adalah bit = bin%10 . Apabila “sisa pembagiannya” (bit) tidak sama dengan 1 atau 0, maka program akan merubah nilai flag menjadi 1 kemudian langsung keluar dari perulangan tanpa menjalankan perintah selanjutnya. Bila sisa pembagian dari nilai user adalah 1 atau 0, maka program akan menjalankan proses perhitungan berikut :



bin=bin/10;
dec=dec+bit*pow(2,exp);
exp++;

setelah nilai dari bin menjadi 0, maka program akan keluar dari perulangan While.

Setelah keluar dari perulangan, ada statement kondisi untuk menyeleksi nilai dari variable flag. Untuk menyeleksi nilai flag tersebut, kita menggunakan perintah IF … Else. Jika nilai dari flag tersebut adalah 1, maka program akan memberitahukan user bahwa nilai yang diinputkan bukanlah nilai binary. Kemudian, program akan mengulang kembali ke awal untuk meminta user memasukkan nilai binary, Jika nilai flag adalah 0, maka program akan mencetak hasil dari perhitungan di atas. Kemudian program akan selesai karena ada perintah RETURN.


Output program : 











©agazhw™

Tuesday, October 19, 2010

Apa itu Internet?

Apa itu Internet? 
Internet merupakan jaringan global komputer dunia, besar dan sangat luas sekali dimana setiap komputer saling terhubung satu sama lainnya dari negara ke negara lainnya di seluruh dunia dan berisi berbagai macam informasi, mulai dari text, gambar, audio, video, dan lainnya.









Internet itu sendiri berasal dari kata Interconnection Networking, yang berarti hubungan dari banyak jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, salelit, dan lainnya.
Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini menggunakan protokol yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data.
Untuk dapat ikut serta menggunakan fasilitas Internet, Anda harus berlangganan ke salah satu ISP (Internet Service Provider) yang ada dan melayani daerah Anda. ISP ini biasanya disebut penyelenggara jasa internet. Anda bisa menggunakan fasilitas dari Telkom seperti Telkomnet Instan, speedy dan juga layanan ISP lain seperti first media, netzip dan sebagainya.

Internet memberikan banyak sekali manfaat, ada yang bisa memberikan manfaat baik dan buruk. Baik bila digunakan untuk pembelajaran informasi dan buruk bila digunakan untuk hal yang berbau pornografi, informasi kekerasan, dan lain-lainnya yang negatif.
Internet ini memungkinkan pengguna komputer di seluruh dunia untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi dengan cara saling mengirimkan email, menghubungkan komputer satu ke ke komputer yang lain, mengirim dan menerima file dalam bentuk text, audio, video, membahas topik tertentu pada newsgroup, website social networking dan lain-lain.


Dampak positifnya antara lain :


  • Merupakan salah satu kemajuan tekhnologi.
  • Mempermudah dan mempercepat komunikasi.
  • Sumber informasi yang sangat bermanfaat bagi kita.
  • Hiburan dan lain sebagainya.

Dampak negatifnya :
  • Penipuan dan Pencurian, karena kini transaksi jual beli atau bisnis bisa dilakukan lewat internet maka penipuan seringkali dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Misal dengan mencuri data seseorang dan digunakan untuk kepentingan kejahatan mereka.
  • Pornografi, banyak sekali yang berpendapat internet itu identik dengan pornografi. Hal itu memang benar karena mudahnya penyampaian informasi yang dimiliki internet dan pengguna yang tidak terbatas maka pornografi pun merajarela di internet.
  • Perjudian, internet juga bisa dijadikan tempat untuk berjudi. Bahkan perjudian melalui internet menjadikan lebih aman para penjudinya karena tidak harus bertatap muka untuk melakukannya.

Kesimpulannya penggunaan internet kembali kepada masing-masing personal, tergantung pada pemakainya bagaimana cara mereka dalam menggunakan teknologi itu. Saat ini, pemerintah telah membuat beberapa undang-undang mengenai Telekomunikasi dan Informasi untuk batasan-batasan dan aturan-aturan khusus yang bisa diterapkan walaupun berhubungan dengan internet atau dunia maya. Sehingga kejahatan atau penggunaan internet untuk hal-hal yang tidak baik bisa lebih diminimalisasi meskipun tidak menghentikan itu semua secara langsung.

New Media
Kata media berasal dari bahasa latin yang memiliki arti sebagai perantara sebuah informasi dengan penerima informasi. Berarti New Media secara bahasa dapat berarti “perantara baru”. Akan tetapi apakah “perantara baru” tersebut? Saya akan menjelaskan.

Istilah New Media sendiri baru muncul pada akhir abad 20 yang dipakai untuk menyebut sebuah media baru yang menggabungkan media-media konvensional dengan Internet. Mengapa Internet? Itu karena New Media memegang kemungkinan akses on-demmand untuk semua content kapan pun kita mau. Perbedaan New Media dengan Media konvensional Sebenarnya bukan dilihat dari digitalisasi konten media ke bit, akan tetapi kehidupan yang dinamis dari isi New Media itu sendiri dan hubungan interaktif dengan konsumen media. Kehidupan yang dinamis ini bergerak, bernapas dan mengalir kegembiraan secara real time. Dan satu lagi, New Media menjanjikan hal penting lainnya yaitu “demokratisasi” tentang penciptaan, penerbitan, distribusi dan konsumsi isi media.

Dengan begitu, siaran televisi dengan definisi tinggi yang ditonton melalui Digital TV Plasma masih merupakan contoh dari Media konvensional. Sementara Kertas poster “analog” dari sebuah band lokal yang berisi alamat web dimana para fans dapat menemukan informasi dan mendownload musik mereka adalah sebuah contoh komunikasi dari New Media.

Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai New Media mempunyai ciri digital, sering mempunyai karakteristik dimanipulasi, melalui jaringan, padat, kompresibel, interaktif dan tidak memihak. Beberapa contoh diantaranya mungkin Internet, website, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROM, dan DVD. New Media bukanlah program televisi, film, majalah, buku, atau publikasi berbasis kertas – kecuali mereka mengandung teknologi yang memungkinkan interaktivitas digital, seperti grafis yang berisi tag-link web.

Thursday, June 17, 2010

Gairah mengatasi kesulitan

Jika Anda bergairah, Anda bisa menarik orang-orang yang bergairah pula dalam bertindak. Gairah bukan hanya akan mempermudah kerja Anda karena Anda memiliki semangat yang tinggi dalam bertindak, tetapi Anda juga akan dibantu oleh orang-orang yang memiliki gairah juga, sehingga pekerjaan Anda akan lebih mudah lagi. Oleh karena itu, Anda harus selalu menyalakan api gairah dalam hidup Anda.

Seperti mahluk hidup, cendrung menyukai apa-apa yang menyala. Jika Anda memiliki api gairah yang menyala-nyala dalam diri Anda, maka orang-orang akan manghampiri Anda untuk melihat dan merasakan kehangatan dari api gairah. Inilah salah satu senjata yang paling kuat dalam meraih sukses yaitu api gairah. Hidup Anda akan lebih indah dengan memiliki api gairah.


Para pemenang adalah mereka yang selalu mengobarkan api gairah dalam perkataan dan tindakan mereka. Api gairah yang muncul pada perkataan dan tindakan adalah hasil dari gairah yang berkobar dalam hati Anda. Dengan adanya gairah, para pemenang akan dimudahkan dalam bertindak sehingga dia bisa menikmati pekerjaan yang sebanarnya biasa-biasa saja. Kesuksesan bisa diraih oleh mereka yang mengambil tindakan antusias dan mereka menjaga gairah yang pali bersemangat.



Sekali Anda bertindak gairah, seolah seperti reaksi berantai, semuanya akan terlihat begitu menggairahkan. Anda akan menemukan peluang, kejadian, kondisi, dan orang-orang yang seolah terjadi secara kebetulan. Padahal Andalah yang menariknya dengan api gairah yang Anda pancarkan. Jadi, setiap Anda akan bertindak dan berkata, masukan unsur gairah dalam setiap perkataan dan tindakan Anda. Gairahlah yang menjadi rahasia para pemenang untuk mengatasi kesulitan. Para pemenang juga menemui kesulitan sama dengan Anda, mereka juga menghadapi rintangan sama dengan Anda, namun yang membedakan seorang pemenang dengan pecundang adalah mereka memiliki gairah dalam setiap tindakannya. Sekarang juga, miliki gairah agar Anda menjadi seorang pemenang. Gairah diawali dengan rasa cinta Anda pada apa yang Anda lakukan. Kemudian Anda memiliki keyakinan yang kokoh bahwa apa yang Anda lakukan akan berhasil, akan memberikan hasil yang luar biasa pada hidup Anda. Rasa cinta Anda pada apa yang lakukan ditambah keyakinan yang mantap akan menghasilkan gairah. Jika Anda merasa kesulitan dalam memicu api gairah pada kehidupan Anda. Lihatlah dan bergabunglah dengan orang-orang yang memiliki gairah. Ikuti seminar dan pelatihan dari orang-orang yang memiliki gairah. Ikuti gerakan mereka dan ikuti pula kata-kata mereka, maka sedikit demi sedikit Anda akan mulai bergairah. Semakin lama Anda akan bergairah sesuai dengan cara Anda sendiri. Lakukan afirmasi , gunakan kalimat berikut ini: “Saya menyukai apa yang saya lakukan” “Saya menyukai diri saya” “Saya yakin pada tujuan saya” “Saya yakin akan sukses” “Saya bergairah, saya bergairah” Lakukan dengan segenap perasaan dengan suara yang lantang. Lakukan secara berulang-ulang sampai meresap ke dalam pikiran bawah sadar. Selanjutnya, bertindaklah maka api gairah mulai memercik dalam tindakan dan perkataan Anda. Kunci utama untuk memiliki gairah hidup adalah keikhlasan. Jika kita bertindak dengan niat ibadah karena Allah, gagal atau berhasil, dihargai atau tidak, maka tindakan kita akan selalu memberikan hasil. Pahala. 


Sumber:motivasi-islami.com

 

Sunday, May 30, 2010

Tips dalam mengatasi masalah pribadi

Apakah Anda pernah merasa seperti sedang tenggelam dan sepertinya tidak ada yang benar di sekitar kita? Semuanya terasa serba salah, serba sulit, dan serba membingungkan.



Dalam film Forrest Gump, Tom Hanks pernah berkata, “Hidup adalah seperti sekotak coklat, kau tidak tahu apa yang akan Anda dapatkan.” Hidup ini penuh dengan misteri yang tidak diketahui, ketidakpastian, terlalu banyak kejutan, kesulitan yang harus dialami dan ketakutan yang harus ditaklukkan. Tapi apakah Anda setuju bahwa hidup ini selalu tidak pasti? Bukankah takdir Tuhan sudah cukup membuktikan bahwa hidup ini sudah pasti dan sudah ada jalannya? Tapi mengapa kesulitan demi kesulitan saja yang selalu kita temukan? Apa ada yang salah dengan diri kita? Lalu bagaimana cara mengatasinya ?



Langkah pertama untuk berkembang menjadi orang yang lebih baik adalah untuk menghadapi kesulitan-kesulitan pribadi Anda dan percaya bahwa Anda bisa melompati setiap rintangan di jalan untuk mencapai kemajuan.



Dalam mengatasi kesulitan pribadi tersebut, Anda harus mengubah bentuk kebiasaan yang berbeda, setidaknya Anda tidak mengulang kembali siklus kehidupan yang sama sehingga sesuatu yang menyebabkan munculnya kesulitan tersebut tidak muncul kembali atau bisa diminimalisir.


Terus terang, 6 tips untuk mengatasi kesulitan pribadi berikut ini juga jelas berlaku untuk diri saya, karena kehidupan yang semakin meradang terkadang membuat kebosanan dan rasa malas kembali muncul dan membuat sulit hidup kita sendiri. Jadi, semoga tips ini pun bermanfaat bagi Anda.

Tips #1 Berurusan dengan “bagaimana jika”
Pertanyaan-pertanyaan tertentu cenderung masuk ke pikiran kita ketika mengalami kesulitan, misalnya, “bagaimana kalau ada yang lebih parah? Bagaimana jika saya tidak pernah menemukan jawabannya? Bagaimana jika saya tidak seharusnya melakukan ini? Bagaimana jika saya tidak berada di sini? Bagaimana jika saya gagal? Bagaimana jika saya tidak menyukai?” dan sebagainya.

Pertanyaan-pertanyaan ini sesungguhnya berasal dari rasa takut yang tidak diketahui. Buatlah keputusan hari ini untuk berurusan dengan “bagaimana jika ini dan itu”. Masalah akan tetap ada, sementara rasa takut atau khawatir atau rasa cemas dengan ungkapan “bagaimana jika begini begitu”, membuat Anda tidak akan beranjak kemana pun. Akan ada saat-saat ketika sesuatu yang salah dan seharusnya tidak perlu menyalahkan diri sendiri atau pun orang lain bahkan hingga mengumpat atau kesal.

Jadi, stop ber-“bagaimana jika” !

Tips #2 Belajar untuk menjadi kuat
Belajar untuk menangani kesulitan secara matang, membuat kita lebih mampu berpikir yang tepat untuk melihat hal-hal yang bergerak ke arah yang positif. Kita mampu menghadapi tantangan ini karena kita menolak untuk membiarkan awan pesimisme dalam pikiran kita. Menjadi kuat memerlukan tekad, ketegasan dan kekuatan untuk menjaga fokus kita pada hasil, bukan pada prosesnya. Niatkan dan bulatkan tekad diri kita kepada hasil yang akan kita dapatkan, bukan kepada proses yang akan dijalani.

Tips #3 Bangun Pengalaman
“Pengalaman adalah guru yang hebat.” Biarkan setiap kejadian positif atau negatif menandai proses pembelajaran yang signifikan dalam hidup Anda. Ambil hikmah dan pengetahuan yang berharga dari berbagai pengalaman Anda. Satu-satunya tujuan dari setiap pengalaman yang didapat, adalah untuk membuat Anda orang yang lebih baik yang bisa hidup dengan percaya diri menghadapi apa pun yang ditawarkan.

Tips #4 Buat Jaminan Keamanan atas Diri Anda sendiriKetidakamanan tidak mempunyai tempat dalam permainan kehidupan. Belajar mencintai / menghargai diri sendiri, termasuk kekuatan dan kelemahan Anda. Mampu memberikan sedikit arti penting bagi diri Anda sendiri akan memungkinkan Anda menilai apa yang Anda miliki, apa yang perlu Anda dapatkan dan bagaimana Anda bekerja keras mencapai hal ini.

Meremehkan kemampuan Anda akan membuat Anda menjadi orang malang yang tidak punya jaminan keamanan sendiri. Dengan menerima siapa diri Anda, apa yang Anda miliki, keyakinan dalam diri Anda, maka Anda dapat dengan mudah berpindah menjadi orang terkenal.

Tips #5 Berbagi ketakutan
Kita menjadi takut gelap secara tidak sadar karena kita telah mendengar cerita tentang Count Dracula yang mengisap darah atau zombie. Ketakutan adalah BENAR-BENAR DIBUANG ketika kita percaya hal-hal seperti itu tidak ada. Dalam konteks persahabatan, jika kita telah mengembangkan kepercayaan kepada individu-individu tertentu, kita tidak takut untuk mencurahkan “sekam dan biji-bijian bersama”, dengan rasa takut dinilai atau semakin kecewa. Kita tahu kita akan merasa lebih baik karena teman yang dipercaya adalah tempat berkumpul yang kita inginkan di masa-masa sulit. Kita akan selalu butuh orang yang bisa kita percaya, yang menerima kita sebagai individu dengan ketidaksempurnaan.

Berupaya untuk mencari nasihat yang bijaksana karena keadaan yang terlihat dalam perspektif yang berbeda akan memberikan beberapa wawasan yang berbeda dan mungkin lebih mencerahkan.

Berbagi masalah dengan orang yang Anda percayai adalah terapi yang baik dan akan melepaskan bendungan yang terpendam jauh di dalam hati Anda serta dapat menjaga emosi Anda yang berlebihan.

Tips #6 Action, bergeraklah!
Sekali Anda telah mengakui akar masalah, merumuskan rencana tindakan yang akan membantu Anda menemukan solusi. Hati-hati mempertimbangkan setiap pro dan kontra. Ingatlah untuk melangkah ringan terlebih dahulu, satu kesalahan kecil mungkin akan membawa Anda kembali ke titik awal.

Jadilah berani oleh fakta bahwa Anda telah mempersenjatai diri dengan tekad dan kekuatan pikiran untuk melampaui kesulitan yang Anda hadapi. Juga ingat Anda tidak boleh melupakan tujuan hidup Anda.

Jika Anda merasa terganggu dengan apa yang telah Anda tetapkan di awal, maka Anda mungkin menemukan kesulitan untuk kembali ke dalam skema tertentu.

Sumber:dokternasir.web.id



Membangun Kepercayaan dengan keterdekatan

”Saya percaya kepadanya, sehingga saya bersedia berbisnis dengannya; saya tidak ragu bertransaksi dengannya karena saya yakin ia tidak akan menipu saya; saya tidak ragu merekomendasikan agar Anda berbisnis dengan dia, karena saya percaya ia selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk mitra bisnisnya.” Yah, rasa percaya memang merupakan landasan bisnis yang kuat. Tanpa adanya rasa percaya, tak akan ada transaksi bisnis yang terjadi.



Jelaslah bahwa kepercayaan merupakan motor penggerak bisnis. Lalu apa kunci membangun kepercayaan? Kuncinya hanya satu: kedekatan. Namun kedekatan ini memiliki tiga titik tolak, yaitu kedekatan fisik, kedekatan intelektual dan kedekatan emosional.


KEDEKATAN FISIK
Ada pepatah yang mengatakan bahwa jika kita sering bertemu, maka kita akan lebih mudah jatuh cinta. Ini juga berlaku dalam membangun kepercayaan. Kita cenderung lebih percaya pada orang yang secara fisik bisa kita lihat (dibandingkan dengan orang yang belum pernah kita kenal sama sekali). Membangun kedekatan fisik membutuhkan komitmen yang cukup tinggi untuk sering bertemu, dan berkomunikasi.
Bertemu. Morelan dan Zajone (1982) mengungkapkan bahwa sering bertemu merupakan salah satu alasan kuat orang saling menghargai dan saling menyukai sehingga mereka dapat saling percaya (asalkan reaksi awalnya tidak negatif). Jadi, memang tidak salah jika dikatakan ”Dekat di mata, dekat di hati”. Fenomena ini juga banyak dimanfaatkan oleh para tenaga pemasar dalam memasarkan produk mereka. Frekuensi kemunculan iklan yang tinggi untuk suatu produk dapat menyebabkan produk tersebut lebih dekat di hati konsumen. Konsumen akan cenderung lebih memilih untuk mengkonsumsi sesuatu produk atau jasa yang sudah mereka kenal dibandingkan dengan produk atau jasa baru yang sama sekali belum pernah mereka dengar. Mereka lebih cenderung percaya pada orang yang telah mereka kenal baik daripada orang asing yang belum pernah mereka lihat. Jadi untuk membangun kepercayaan, langkah awal yang perlu kita terapkan adalah bertemu dan memperkenalkan diri, setelah itu meningkatkan frekuensi pertemuan, misalnya dengan melakukan kunjungan ”silahturahmi” secara fisik ke klien (terutama klien-klien besar). Kunjungan ini, tidak harus selalu bertujuan untuk menjual produk atau jasa pada tiap kunjungan, tapi lebih dalam dari itu, yaitu membangun kepercayaan melalui kedekatan fisik (dengan menanyakan apakah ada keluhan terhadap produk yang dikonsumsi, atau menggali kebutuhan lain dari konsumen).
Berkomunikasi. Kedekatan fisik selanjutnya bisa dipererat melalui percakapan. Jika kita sering bertemu, tapi tidak pernah saling bercakap-cakap, kita tidak akan pernah mengenal orang lain dengan lebih dalam dan sebaliknya mereka juga tidak bisa mengenal kita dengan lebih baik. Orang yang tidak saling mengenal, cenderung tidak saling percaya. Sebaliknya, David J. Lieberman dalalm bukunya Get Anyone To Do Anything mengatakan bahwa komunikasi menciptakan rasa saling percaya, dan memungkinkan kita untuk membangun jembatan psikologis dengan orang lain. Komunikasi yang dimaksud di sini tentu saja komunikasi dua arah, yaitu yang mencakup tindakan menyampaikan pendapat, informasi dan menerima pendapat dan informasi. Yang penting adalah membangun komunikasi yang tulus sehingga orang lain bisa mengerti kita dan sebaliknya kita bisa mengerti apa yang diinginkan orang lain (misalnya: mitra bisnis, karyawan, atasan, target konsumen, supplier, pemegang saham).

KEDEKATAN INTELEKTUALKedekatan fisik saja ternyata belum lengkap dalam membangun kepercayaan. Kedekatan intelektual perlu diterapkan juga agar kepercayaan tidak hanya pada permukaan saja, tapi juga bisa meraih ke pikiran. Yang dibidik dari kedekatan intelektual adalah keinginan untuk dimengerti. Jika kondisi saling mengerti bisa diciptakan maka kepercayaan pun lebih mudah untuk dibangun antara kedua belah pihak. Kedekatan intelektual bisa dikembangkan dengan mencari kesamaan pengalaman dan kesamaan bahasa yang digunakan.
Kesamaan pengalaman. Kedekatan intelektual bisa disebabkan karena kesamaan pengalaman. Pengalaman yang serupa membentuk cara berpikir yang serupa pula, sehingga bisa membangun kedekatan intelektual. Pengalaman bisa digali dari lingkungan sosial dan budaya yang serupa. Misalnya, dua orang yang dibesarkan di Jakarta pada kurun waktu yang berdekatan memiliki cara pandang yang serupa, misalnya dalam membentuk opini mengenai musik, makanan, ataupun pakaian. Fenomena inilah yang menurut David J. Lieberman menjelaskan mengapa dua orang yang baru saja berkenalan bisa langsung akrab dan saling percaya. Mungkin kedua orang ini memiliki pengalaman masa lalu yang sama (pernah menderita penyakit yang sama, mengalami kegagalan ataupun kesuksesan yang sama, dan berasal dari daerah yang sama). Fenomena ini juga dimanfaatkan oleh para pebisnis untuk membidik pasar yang memiliki pengalaman yang sama. Misalnya, stasiun televisi anak muda MTV mempekerjakan pembawa acara yang seusia dengan audiens yang dibidiknya agar lebih mudah dimengerti dan lebih dapat dipercaya dari pada presenter atau Video Jockey yang usianya jauh berbeda.
Kesamaan bahasa. Seorang dokter yang menjelaskan suatu penyakit kepada pasiennya dengan menggunakan bahasa medis tidak akan dimengerti oleh sang pasien. Demikian pula dengan seorang arsitek yang menjelaskan konsep desain dengan bahasa teknis arsitektur tidak akan dimengerti oleh pemilik rumah yang tidak mempunyai latar belakang arsitektur. Jika seorang pemilik toko komputer yang juga adalah ahli komputer mencoba menjual komputernya kepada calon pembeli dengan bahasa teknis komputer, maka sudah pasti calon pembeli (yang tidak memiliki latar belakang pengetahuan di bidang komputer) tidak akan mengerti manfaat ataupun keunggulan yang dipaparkan oleh penjual tersebut. Hasilnya mudah ditebak: sang pasien tidak mau lagi berkunjung ke dokter yang sama (karena tidak mengerti apa yang dikatakannya), pemilik rumah akan mencari arsitek lain yang bisa lebih dimengerti dan bisa lebih mengerti apa keinginannya, dan calon pembeli komputer akan mencari toko lain yang bisa lebih mudah menerangkan manfaat ataupun spesifikasi dari komputer yang akan dibelinya. Intinya di sini adalah untuk membangun kepercayaan, kita harus terlebih dulu membangun pengertian. Tanpa adanya ‘saling mengerti’ tidak akan ada ‘saling percaya’. Dengan demikian, penting bagi kita untuk menyamakan tingkat bahasa yang kita gunakan dengan bahasa yang digunakan oleh lawan bicara agar apa yang kita sampaikan bisa dimengerti dan informasi yang kita berikan juga bisa dipercaya.

KEDEKATAN EMOSIONAL
Kedekatan fisik dan intelektual memang perlu dibangun, tetapi yang paling penting adalah mempertahankan kedekatan secara emosional. Kedekatan emosional inilah yang membuka kunci ”kepercayaan” orang lain akan diri kita. Tanpa adanya kedekatan ”emosional”, rasa percaya tidak akan pernah ada. Kedekatan emosional bisa muncul jika ada rasa saling menyukai, keinginan untuk saling membantu, dan ketulusan untuk saling menghargai.
Saling menyukai. Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kita cenderung akan lebih mempercayai orang yang kita sukai, dan kita akan cenderung menyukai orang yang juga menyukai kita. Jadi, rasa saling suka ini harus dua arah, jika tidak, maka rasa saling percaya juga tidak bisa tumbuh. Dua orang yang saling menyukai akan saling mendukung, saling berusaha melakukan yang terbaik, dan saling percaya. Jadi, jika kita menyukai orang lain, tunjukanlah secara halus (tidak memaksa) kepada orang tersebut bahwa kita menyukai mereka (menghargai mereka, memberikan perhatian kepada mereka dan menghormati mereka). Jika kita tahu bahwa ada orang lain yang menyukai kita, maka kita akan cenderung lebih membuka diri kita pada orang yang menyukai kita, dan kita cenderung lebih mempercayai mereka. Bagaimana membangun rasa saling menyukai? Tak kenal maka tak sayang. Ungkapan ini menjelaskan bahwa rasa sayang bisa dibangun dari kedekatan fisik (pengenalan, dan pertemuan yang sering). Birds of a feather flock together artinya burung-burng yang sejenis terbang bersamaan dalam kelompok. Maksud dari pepatah asing ini adalah orang-orang yang memiliki kesamaan biasanya saling menyukai, karena bisa saling mengerti. Jadi, rasa sayang dan rasa saling menyukai juga bisa ditumbuhkan jika ada persamaan intelektual.
Saling menolong. Kita akan lebih percaya pada orang yang pernah menolong kita dengan tulus. Namun jika pertolongan ini hanya dilakukan satu arah saja (dari satu pihak saja), akan terjadi ketidak seimbangan dalam hubungan, yaitu satu pihak (yang ditolong) bisa saja percaya pada pihak lain (yang menolong), tetapi tidak sebaliknya. Jadi, agar kita bisa saling percaya, kita perlu juga memberikan kepercayaan kepada orang lain untuk menolong kita. Fenomena ini diterapkan oleh Michael Dell dalam membangun bisnis penjualan komputer di dunia maya. Michael Dell memberikan kepercayaan kepada konsumen untuk menentukan sendiri spesifikasi produk komputer yang akan dibelinya, dengan memasukkan spesifikasi tersebut pada form pembelian komputer secara online. Koran dan majalah besar juga sering memberikan kepercayaan kepada para pembaca untuk menyumbangkan pendapat mereka tentang artikel-artikel yang menurut mereka menarik dan tidak menarik. Pendapat para pembaca dijaring melalui ”surat pembaca” ataupun melalui kuesioner tahunan. Pendapat pembaca ini dijadikan masukan berharga untuk memperbaiki kualitas produk dan layanan media ini kepada pembaca mereka yang setia.
Saling menghargai. Jika kita memfokuskan usaha kita untuk membuat orang lain menghargai kita, kita akan menghadapi banyak kesulitan, karena kita akan berusaha menjadi orang yang sempurna agar orang lain dapat menghargai kita. Kenyataannya, kita hanyalah manusia. Sebagai manusia kita memiliki berbagai kelemahan. Sebaliknya, jika kita memfokuskan usaha kita untuk menghormati orang lain (pendapat mereka, ide mereka, masukan dari mereka, nasihat mereka, keluhan mereka, dan harapan mereka), maka akan lebih mudah bagi kita untuk membuat mereka menghargai kita. Dengan menghargai orang lain (mendengarkan dengan sabar keluhan mereka, memperhatikan dengan antusias masukan dari mereka, dan memakai ide yang mereka usulkan), maka orang lain merasa bahwa kita adalah orang yang bisa mereka percaya. Sehingga ketika tiba saatnya kita memberikan pendapat, ide, nasihat dan masukan kepada mereka, mereka akan lebih menghargainya (karena kita telah terlebih dulu menghargai mereka).
Roda bisnis berjalan karena adanya rasa percaya dari para pelaku bisnis yang terkait. Tanpa kepercayaan, tak akan ada kegiatan bisnis yang bergulir. Untuk membangun kepercayaan kuncinya hanya satu, yaitu kedekatan. Kedekatan ini bisa dibangun dari tiga titik tolak, yaitu kedekatan fisik, kedekatan intelektual dan kedekatan emosional dengan para mitra bisnis terkait (karyawan, atasan, pemegang saham, target pasar, dan masyarakat luas). Selamat membangun kepercayaan. Sukses untuk Anda!

Sumber:sinarharapan.co.id

Membangun Kepercayaan

Mengapa perlu dibangun?

Tentu ada tak terhitung alasan mengapa kepercayaan itu penting bagi kita. Dalam kaitannya dengan dunia kerja atau usaha, saya hanya ingin menegaskan dua hal dari sekian itu, dengan kalimat seperti berikut:
 
Pertama, Kepercayaan adalah kekuatan “daya tarik” yang luar biasa untuk mengundang peluang ber-transaksi. Kalau melihat penjelasan para pakar marketing, transaksi adalah sasaran riil jangka pendek yang dicapai oleh kesepakatan antarpihak. Transaksi ini pada hakekatnya bukan saja akan dilakukan oleh para pedagang atau pebisnis, tetapi akan dilakukan oleh semua orang yang menjalankan aktivitas usaha, apapun usaha itu, termasuk juga bekerja.

Kita ingat pesan mendasar dalam dunia bisnis (baca: usaha) yang mengatakan, semua orang akan menjalani hidupnya dengan cara menjual sesuatu (selling), terlepas apakah itu barang atau jasa yang kita jual. Nah, supaya aktivitas jualan kita sampai pada tingkat transaksi, maka peranan kepercayaan sangat dominan di sini. Tidak semua produk yang belum laku itu tidak baik, tetapi adakalanya orang belum percaya akan benefit dari produk itu. Saking pentingnya kepercayaan itu dalam bisnis, sampai-sampai ada yang mengatakan begini: “jika orang itu suka kamu, ia akan mendengarkanmu, tetapi jika orang itu mempercayaimu, ia akan melakukan bisnis denganmu.”
Begitu juga, tidak semua karyawan yang belum mendapat kesempatan promosi jabatan itu tidak ahli, tetapi adakalanya orang belum percaya akan keahliannya. Bahkan ada kalimat yang pernah saya baca dari buku karya Helga Drummond berjudul: “Power: Creating It Using IT”, (Kogan Page: 1991) yang intinya ingin memahamkan kita bahwa untuk kepentingan power, maka yang terpenting bukan saja di bidang apa kita ahli, tetapi siapa saja yang mempercayai keahlian kita. Semua orang bisa ngomong politik atau ngomong tentang jeleknya pejabat, tetapi hanya orang tertentu saja yang sah untuk berbicara tentang hal ini. Semua orang di kantor bisa diajak melihat kekurangan organisasi, tetapi prakteknya hanya orang tertentu saja yang diberi hak untuk berpendapat tentang hal ini. Kira-kira begitulah contohnya.

Kasarnya, biarpun kita sudah ahli di bidang tertentu, tetapi kalau belum ada orang yang mempercayai keahlian kita, keahlian itu manfaatnya masih belum banyak buat kita. Mungkin atas dasar inilah George MacDonald pernah mengatakan: “Dipercaya itu nilainya lebih besar ketimbang dicintai.”

Berkali-kali telinga kita mendengar pengalaman para pengusaha yang bercerita tentang riwayat hidupnya. Mereka berani menyimpulkan, modal keberhasilannya adalah kepercayaan. Mereka mendapatkan uang dari orang lain yang percaya kepadanya. Lalu mereka mendapatkan produk juga dari orang lain yang percaya kepadanya. Dari modal dan produk itulah mereka mengolahnya dengan proses-proses yang terpercaya lalu lahirlah transaksi yang menguntungkan. Bank di dunia ini juga menerapakan cara kerja demikian. Mereka mendapatkan uang dari masyarakat yang percaya kepadanya. Lalu mereka kembangkan dengan sistem dan proses yang bisa dipercaya kemudian dari sinilah mereka mendapatkan untung.

Kedua, Kepercayaan akan mampu mengurangi sekian persen potensi problem dalam hubungan antarmanusia. Hubungan yang saya maksudkan di sini bisa hubungan apa saja, mungkin bisnis, mungkin profesi, rumah tangga, persahabatan dan lain-lain. Seperti yang kita alami, hubungan kita dengan orang lain itu tak hanya menjadi sumber solusi. Terkadang juga menjadi sumber problem. Problem inipun ada yang berupa kesulitan, dilema, dan misteri. Pokoknya, warna-warni problem itu bisa dikatakan tak terhitung.

Jika dicek ulang apa saja yang menjadi pemicu munculnya problem dalam hubungan, saya yakin kepercayaan termasuk salah satu faktor yang terbesar. Jika kepercayaan itu ada dalam sebuah hubungan memang tidak berarti problem akan hilang, tetapi jika kepercayaan itu sudah hilang, dipastikan akan banyak muncul problem. Problem yang diakibatkan oleh hilangnya kepercayaan ini biasanya melahirkan ketidak-efektif-an atau ketidak-efisien-an. Bisa dikatakan, kepercayaan adalah asas sebuah hubungan yang efektif dan efisien.

Kalau melihat bagaimana sulitnya memimpin bangsa Indonesia dan sulitnya bangsa Indonesia menemukan pemimpinnya dalam mengatasi masalah bangsa ini, mungkin benar juga kata para ahli di televisi. Hilangnya “trust” telah membuat roda kepemimpinan pemerintah menjadi tidak efektif dan tidak efisien, atau kerap terganjal oleh hal-hal yang tidak penting. Bukankah sering kita lihat demo atau penolakan sebagian rakyat terhadap program pemerintah padahal secara konsepnya program itu didesain untuk rakyat? Pada kasus ini tentu bukan programnya yang ditolak tetapi rakyat selalu curiga dan tidak percaya akan munculnya “jangan-jangan” yang dikhawatirkan, misalnya korupsi atau penunggangan kepentingan individu atas undang-undang yang sah.

Itulah sekilas gambaran bagaimana cara kerja kepercayaan dalam praktek hidup sehari-hari. Jika di atas ada pertanyaan mengapa kepercayaan itu perlu dibangun, maka jawabnya adalah: kepercayaan itu bukan pembawaan (traits) tetapi hasil dari pemberdayaan atau usaha (state), kepercayaan itu bukan pemberian tetapi balasan, kepercayaan itu bukan kumpulan pernyataan (talking only), tetapi kumpulan dari pembuktian (witness).

Dalam teori hidup yang dianut Jet Li, kepercayaan itu dibangun berdasarkan struktur langkah yang berawal dari: pertama, ketuklah pintu, kedua, buatlah orang lain tahu bahwa kau datang, ketiga, buktikan siapa dirimu. Jika kau sudah berhasil membuktikan siapa dirimu, maka kau akan mudah mengubah orang dan mengubah keadaan.

Perusak Kepercayaan

Ketika berbicara kepercayaan, mungkin ada dua hal yang patut diingat.

1. Kepercayaan itu datangnya dari orang lain tetapi alasannya dari kita. Artinya, ada dua pihak yang terlibat di sini. Karena itu sangat mungkin terjadi kasus penyimpangan. Misalnya saja, kita mempercayai orang yang tidak / belum layak dipercaya. Atau juga, kita belum / tidak dipercaya orang lain padahal kita sudah menyiapkan alasan untuk dipercaya.

Meskipun teknisnya sangat mungkin muncul kasus seperti di atas, tetapi prinsipnya tidak berubah. Artinya, pada akhirnya orang akan tidak percaya sama kita kalau kita tidak memiliki alasan atau kualifikasi yang layak untuk dipercaya. Sebaliknya, kita akan tetap mendapatkan kepercayaan kalau ternyata kita memiliki bukti-bukti yang layak untuk dipercaya (meski awalnya tidak dipercaya). Prinsip ini tidak bisa berubah. Tehnis sifatnya sementara tetapi prinsip bersifat abadi.

2. Kebanyakan orang sudah mengetahui apa saja yang perlu dilakukan untuk membangun kepercayaan dan mengetahui apa saja yang perlu dihindari karena akan merusak kepercayaan orang. Tetapi sayangnya hanya sedikit orang yang mau dan mampu melakukannya. Padahal, pada akhirnya kepercayaan itu butuh pembuktian, bukan pernyataan.

Sebagai penegas ulang dari apa yang sudah kita tahu, di sini saya mencatat ada tiga hal yang kerap menjadi perusak kepercayaan.

a. Malas, setengah-setengah, ogah-ogahan (low commitment)

Biasanya, sebelum kita berani melanggar berbagai komitmen dengan orang lain, awalnya kita melakukan pelanggaran itu pada komitmen pribadi. Misalnya, kita punya rencana tetapi tidak kita jalankan. Kita punya target tetapi kita biarkan. Kita punya keinginan memperbaiki diri tetapi yang kita praktekkan malah merusak. Ini semua bukti adanya “gap between the world of word and the world of action” di dalam diri kita, yang merupakan buah dari komitmen yang rendah.

Menurut pengalaman Mahatma Gandhi, efek dari disiplin yang merupakan buah dari komitmen tinggi itu, tak hanya pada satu titik dalam kehidupan kita. Tetapi ia menyebar ke seluruh wilayah. Sebaliknya, efek dari ketidakdisiplinan juga menyebar ke seluruh wilayah, dari mulai hubungan kita ke dalam (intrapersonal) sampai ke hubungan kita ke luar (interpersonal).

b. Keahlian atau kapasitas yang tidak memadai

Banyak yang sepakat mengatakan, kejujuran merupakan pondasi kepercayaan. Ini pasti benar dan sama-sama sudah kita akui sebagai kebenaran. Cuma, ada satu hal yang sering kita lupakan bahwa yang membuat kita menjadi orang yang tidak jujur, bukan saja persoalan komitmen moral, tetapi juga keahlian atau kapasitas personal. Kalau Anda hanya punya pendapatan tetap sebanyak dua juta tetapi Anda harus menanggung kredit perbulan sebanyak lima juta, maka Anda mendapatkan stimuli dan force yang cukup kuat untuk berbohong. Sebagian kita “terpaksa” berbohong bukan karena rusak imannya tetapi karena kapasitasnya belum sampai. Di sini yang diperlukan adalah kemampuan mengukur kadar diri (self-understanding), pengetahuan-diri (self knowledge) atau kemampuan membuat keputusan yang bagus (the right decision).

c. Kebiasaan Melanggar Kebenaran

Punya kebiasaan melanggar kebenaran yang disepakati agama-agama, norma-norma dan lain-lain serta punya kebiasaan mendewakan “kebenaran-sendiri” yang melawan kebenaran itu, juga bisa merusak kepercayaan. Dalam hal usaha atau kerja sering kita dapati ada orang lebih percaya sama orang lain ketimbang sama keturunannya sendiri karena pelanggaran yang dilakukan. Soal sayang, pasti orang lebih sayang sama keturunannya, tetapi soal percaya, lain lagi. Bahkan tak sedikit penjahat atau koruptor mencari orang lain yang bukan penjahat atau yang bukan koruptor ketika urusannya adalah soal kerja atau menjalankan usaha.

Proses Pembelajaran

Sebagai acuan untuk memperbaiki diri (proses pembelajaran), saya ingin mengusulkan suatu istilah yang mudah-mudahan dapat kita jadikan sebagai acuan dalam membangun kepercayaan. Istilah yang saya maksudkan itu adalah:

1. Kesalehan

2. Keahlian

3. Komunikasi

Kata saleh yang sudah dipakai umum di sini diambil dari bahasa Arab. Salah satu artinya adalah “yang cocok”, singkron, integrited, atau hormani. Kesalehan adalah kemampuan kita dalam menyesuaikan tindakan dengan nilai-nilai kebenaran yang kita yakini, menyesuaikan tindakan dengan ucapan, menyesuaikan bukti (aksi) dengan janji, atau menyesuaikan tindakan dengan kata hati, dan seterusnya.

Kenapa saya katakan kemampuan karena, tidak ada manusa yang lahir langsung soleh, menjadi orang jujur, menjadi orang yang berkomitmen tinggi, menjadi orang yang taat (discipline), dan seterusnya. Karena itu, harus ada kesadaran dari dalam untuk meningkatkan kesalehan kita dari yang paling sanggup kita lakukan. Soal bagaimana tehnisnya, itu terserah kita. Tetapi prinsipnya harus ada kesadan dan tindakan perbaikan secara bertahap.

Seperti yang saya katakan di atas, tak cukup membangun kepercayaan dengan bermodalkan komitmen moral, seperti kesalehan ini. Perlu dukungan lain, yaitu keahlian atau kapasitas, jika urusannya menyangkut kerja atau usaha. Keahlian di sini adalah kemampuan menyempurnakan pekerjaan berdasarkan standarnya. Untuk bisa memiliki kemampuan ini diperlukan tambahan pengetahuan dan pengalaman.

Pada ruang lingkup kerja dan usaha yang lebih luas, kesalehan akan bekerja untuk menyelamatkan kita dari jatuh. Sedangkan keahlian akan bekerja untuk menaikkan prestasi kita. Jika kita naik terus tetapi akhirnya jatuh, tentu ini sakit. Sebaliknya, jika kita hanya aman saja, tetapi prestasi kita tidak naik-naik, ini bisa membuat dada kita sesak. Supaya aman dan naik, kuncinya adalah kesalehan dan keahlian. Bicara kepercayaan, tentu peranan dua hal ini sangat vital. Jika kita hanya ahli tetapi tidak soleh atau soleh saja tetapi tidak ahli, kepercayaan tentunya masih kurang.

Sedangkan kemampuan berkomunikasi itu kita butuhkan antara lain untuk: a) menjelaskan penyimpangan seperti dalam kasus di atas akibat kesalahpahaman, b) menjelasakan kepada orang lain tentang diri kita atau c) menyelesaikan perosalan kesepakatan yang gagal dilaksanakan karena ada masalah yang muncul.

Ketiga acuan ini apabila berhasil kita jalankan berdasarkan keadaan-diri kita masing-masing, trust akan muncul. Soal tehnisnya mungkin bermacam-macam. Ada yang mungkin tidak dipercaya lebih dulu baru kemudian dipercaya atau ada yang langsung percaya. Percayalah!

Sumber:gsn-soeki.com

Kunci Untuk Membangun Kepercayaan

Pondasi dari setiap hubungan, entah itu bisnis, pasangan, orang tua, klien, ataupun teman, adalah kepercayaan. Kepercayaan bukan suatu hal yang dapat dibangun dengan sekejap mata, melainkan melalui sebuah kebiasaan yang konsisten dalam hubungan interaksi anda.
Dibawah ini adalah 11 bentuk kebiasaan yang dapat meningkatkan tingkat kepercayaan dalam hubungan interaksi anda:



1. Transparan

Jangan mencoba menyembunyikan sesuatu dari orang lain. Jauhkan dari segala macam agenda/rencana tersembunyi. Anda mungkin berpikir anda dapat mengelabui mereka. Namun perlu anda ketahui, kebanyakan orang memiliki intuisi yang baik, dan meskipun mereka tidak mengetahui persis apa sebetulnya rencana tersembunyi anda, mereka setidaknya memiliki perasaan yang kurang enak berada di dekat anda. Biasanya orang-orang yang mempunyai rencana tersembunyi akan terlihat dari bahasa tubuhnya. (lihat juga Bagaimana Mengetahui Seseorang Sedang Berbohong).
Jika mereka merasa tidak nyaman berada di dekat anda, mereka juga tidak akan bisa menaruh kepercayaan kepada anda.


2. Tulus
Hal ini mirip dengan poin nomor satu. Katakanlah sesuatu dengan jujur. Jangan coba-coba untuk mengelabui orang lain dengan kata-kata anda, seperti memberi pujian palsu atau pura-pura memberi dukungan. Sekali lagi, orang-orang mempunyai semacam detektor.
Ketika seseorang mengetahui bahwa anda betul-betul tulus, kepercayaan mereka akan meningkat kepada anda. Orang-orang menyukai kebenaran.

3. Fokus Pada Menambah Nilai
Dalam setiap hubungan, fokuskan pada tindakan-tindakan yang menyentuh hati seseorang. Bekerja keraslah untuk itu, karena ketika anda berhasil memberi nilai tambah pada kehidupan seseorang, mereka tidak hanya merasakan bahwa anda berada di pihaknya, mereka juga akan memiliki dorongan untuk melakukan hal yang sama kepada anda.
Contohnya, dalam hubungan bisnis adalah anda melakukan suatu hal lebih cepat dari yang dijanjikan. Dalam hubungan pribadi adalah anda fokus pada memenuhi keinginan pasangan anda daripada keinginan anda sendiri.

4. Hadirlah Dengan Seluruh Jiwa Raga Anda
Dimana saja anda berbicara dengan seseorang, buatlah ia menjadi fokus utama. Jangan berpikir tentang kerjaan di kantor ketika anda berada di rumah dan berbicara dengan pasangan anda. Sebaliknya, jangan berpikir tentang kondisi di rumah ketika anda sedang bersama klien. Hadir dengan seluruh jiwa raga anda berarti anda memberikan waktu yang berkualitas dan waktu yang berkualitas akan membangun kepercayaan.

5. Perlakukanlah Selalu Orang Dengan Hormat
Semenjak kecil kita selalu diajarkan oleh orang tua dan guru kita untuk berlaku hormat pada orang lain. Namun, karena pengaruh lingkungan, nilai-nilai tersebut mulai luntur, kita malah terbawa pada kebiasaan buruk meremehkan orang lain. Hal ini termasuk perilaku membicarakan hal-hal yang kurang baik di belakang seseorang.
Ingatlah, martabat orang lain sebagai manusia, mereka berhak diperlakukan dengan hormat. Ketika orang-orang mengetahui bahwa anda selalu memperlakukan mereka dengan hormat, maka orang-orang pun akan menaruh banyak kepercayaan pada anda.

6. Ambillah Tanggung Jawab
Ketika diri anda sedang berantakan, segeralah bereskan diri anda tanpa terkecuali. Orang lain tidak akan mengerti dan mungkin tidak akan peduli dengan permasalahan yang anda alami. Lupakan mencari-cari alasan, dan ambillah saja tanggung jawab yang diberikan pada anda, tidak perlu banyak berpikir. Pembenaran dan membuat alasan mungkin membantu anda dalam jangka pendek, namun untuk jangka panjang, justru akan menurunkan tingkat kepercayaan orang terhadap anda.
Dewasa ini, berani bertanggung jawab merupakan karakter yang sulit ditemukan dimana kebanyakan orang lebih sering menghindari konsekuensi negatif akibat perbuatan mereka. Beranilah untuk membuat perbedaan maka anda akan merebut kepercayaan dari orang lain.

7. Fokus Pada Umpan Balik
Kecuali anda adalah seorang pembaca pikiran, satu-satunya cara anda dapat mengetahui seberapa baik hubungan anda dengan seseorang adalah dengan cara meminta umpan balik (feedback) dari orang tersebut. Jangan hanya pasif menunggu orang memberi umpan balik pada anda, namun anda harus aktif memintanya. Kebanyakan orang takut untuk memberikan umpan balik kepada anda, apalagi jika mengandung hal negatif. Mintalah dengan tulus kepada seseorang dan berilah respon yang baik, maka orang tersebut akan rela untuk memberikan umpan balik kepada anda. Terimalah semua umpan balik, baik yang positif maupun negatif, dan sebisa mungkin rubahlah kebiasaan anda yang kurang baik berdasarkan umpan balik tersebut.

8. Terimalah Kritikan Dengan Baik
Belajarlah untuk mengatasi kritik dengan rasa syukur. Dibanding anda bertahan (defensive), pertimbangkan apa yang orang lain katakan, mungkin ada benarnya. Menutup diri anda dari segala kritik mempunyai dampak menutup segala komunikasi.
Dalam beberapa kasus, kritik mungkin ada tidak benarnya. Untuk contoh ini, anda mempunyai kesempatan untuk menunjukkan empati. Cobalah mengerti permasalahan seseorang dari sudut pandangnya. Mungkin kritik hanyalah sekedar luapan emosi dari kekesalan yang mereka miliki pada anda. Kerelaan anda untuk tidak mengambil sikap bertahan justru akan meningkatkan rasa kepercayaan dalam hubungan anda dan orang tersebut.

9. Berbudi Bahasa yang Baik
Berbudi bahasa yang baik harus dapat anda pegang teguh. Hanya ucapkan kata-kata yang baik kepada orang-orang, meskipun orang tersebut tidak berkata baik kepada anda. Cepatlah meminta maaf ketika anda mengetahui bahwa anda salah.
Mengapa anda harus melakukan ini? Pertama, bayangkan apa yang anda rasakan jika orang-orang mendapatkan pengalaman yang baik bersama anda. Kedua, bayangkan tingkah laku orang-orang yang akan ikut terbawa menjadi lebih baik karena mereka berada dekat terus dengan anda. Orang-orang akan menaruh kepercayaan besar kepada anda.

10. Memegang Janji
Janji adalah sesuatu yang memiliki dampak yang sangat kuat. Tepatilah semua janji yang telah anda buat. Buatlah kata-kata anda jauh lebih kuat dibanding kontrak tertulis apapun, dan jangan sekali-kali membuat janji kosong.
Alhasil orang-orang akan menghargai anda dan menaruh kepercayaan yang tinggi kepada anda.

11. Konsisten
Yang tidak kalah penting, konsistenlah dengan perilaku-perilaku diatas. Jangan hanya sesekali saja anda melakukannya. Konsistensi adalah kunci untuk menjaga kepercayaan orang lain kepada anda.

Dikutip dari:akuinginsukses.com